Tiga Kesenian Asing Ramaikan Penutupan Pesta Rakyat

  • 21 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

Pemalang – Penutupan Pesta Rakyat 2018 pada Senin (20/8) menjadi ajang unjuk kesenian bagi 35 kabupaten/ kota. Mereka berlomba untuk menampilkan kesenian terbaiknya dengan kreasi tari, cerita, gending dan kostum yang menawan dalam Parade Seni Budaya Jawa Tengah 2018 di Alun-alun Kabupaten Pemalang.

Kabupaten Sukoharjo menampilkan Tari Memet yang bercerita tentang keseharian kehidupan para nelayan dengan segala problematikanya. Sementara Kabupaten Klaten mengangkat ledhek tembayatan yang pernah berkembang di daerah pinggiran. Bahkan pada zaman Kerajaan Mataram, Ledhek juga dimanfaatkan sebagai sarana politik, yaitu sebagai mata-mata untuk mengawasi musuh. Ledhek tembayatan ini disajikan dengan konsep ledhek barangan.

Bergeser ke Blora, mempersembahkan cerita rakyat Soreng Lodra. Soreng adalah prajurit jipan yang gagah dan berani. Lodra merupakan figur tokoh raksasa yang jujur dan bijaksana. Soreng Lodra menggambarkan semangat kebersamaan, kegagahan dan keberanian masyarakat Kabupaten Blora.

Kabupaten Pati menyuguhkan cerita legenda Prabu Angling Dharma dengan judul Mliwis. Mliwis merupakan nama burung, jelmaan Prabu Angling Dharma yang sakti mandraguna dan mengerti bahasa binatang.

Selain menampilkan kesenian Jawa Tengah yang sarat dengan kearifan lokal, parade seni budaya tahun ini terasa istimewa. Sebab, menghadirkan kesenian tradisional dari Hongaria, Argentina dan Mexico. Hongaria membawakan lagu yang menceritakan keindahan negranya, Argentina membawakan tari samba dan cakareka, sementara Mexico membawakan seni musik dari suku sa, yang bercerita tentang percintaan dan renungan kematian dengan lagu El Veo.

Sajian seni budaya yang disuguhkan, membius masyarakat Pemalang dan sekitarnya. Hingga pukul 23.30, ribuan masyarakat masih memadati alun-alun.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi menyampaikan, padatnya masyarakat yang hadir menunjukkan bukti cinta dan handarbeni terhadap Jawa Tengah. Sekaligus menunjukkan kuatnya representasi jatidiri masyarakat Jawa Tengah yang penuh keragaman dengan segala karakteristiknya, tetapi justru menjadi perekat persatuan dan kesatuan, serta semangat kejayaan Indonesia.

“Semua tumplek blek, menyatu, nyawiji hati dan tekad untuk memeriahkan kegiatan,” ujar mantan Bupati Purbalingga itu.

Demi menghadirkan parade seni budaya terbaik, Heru yakin, banyak yang rela lembur berhari-hari untuk berkreasi dan berinovasi. Kerelaan itu menunjukkan bagian dari kearifan lokal yang diharapkan semakin memperkuat kerukunan dan jiwa kegotongroyongan.

“Kalau sudah demikian, maka kebanggaan terhadap bangsa dan negara, termasuk di dalamnya seni budaya, Insya Allah akan melekat erat. Itu sejatinya yang harus dimiliki masyarakat Indonesia, termasuk Jawa Tengah. Harapannya, mampu mengikis dan memfilter merebaknya seni budaya asing yang masuk ke negeri ini,” urai dia

Selain Parade Seni Budaya 2018, banyak kegiatan yang sudah diselenggarakan sebelumnya di Pesta Rakyat. Plt Asisten Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan Heru Setiadhie SH MSi melaporkan, kegiatan tersebut antara lain meliputi kegiatan olahraga, seni budaya, pelayanan kesehatan, pameran UMKM, pameran Dekranasda, bakti sosial, dan seminar.

“Sportainment diikuti aktivitas senam pagi, jalan santai sekitar 7.000 orang, Pemalang Night run sebanyak 400 orang peserta, Gowes Pemalang 250 orang. Ada pula gelar Forum Rekreasi Olahraga Daerah, di mana juara satu diraih Forum Rekreasi Olahraga Daerah Temanggung, juara dua Kabupaten Pekalongan, dan juara tiga Kota Semarang,” jelasnya

Untuk pameran Dekranasda, diikuti 62 stan perwakilan kabupaten/ kota se-Jateng dan empat perwakilan dari provinsi. Yaitu, Kalimantan Selatan, DIY, Jawa Timur dan Lampung. Sementara untuk UMKM, ada 50 stan yang berpartisipasi. Terpilih sebagai stand terbaik adalah dari Kota Tegal.

Pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan Pembina Dekranasda Terbaik 2018 Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Juara Pembina Dekranasda Terbaik diraih Kota Semarang, Juara II Kota Magelang, Juara III Kabupaten Rembang, Juara Harapan I Kabupaten Wonogiri, Juara Harapan II Kota Tegal, dan Juara Harapan III Kabupaten Pekalongan.

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait