Dorong Sistem Data Ternak Untuk Wujudkan Kedaulatan Pangan

  • 06 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mendorong agar sektor peternakan bisa memiliki sistem data ternak. Sehingga peternakan Jawa Tengah bisa terus didorong hingga terwujud kedaulatan pangan.

“Saya berpesan kira-kira kita bisa tidak ya membuat sistem informasi ternak. Di tempat kita ada berapa, ternak apa, punya siapa, ada dimana, usianya berapa kondisinya seperti apa,” katanya saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah di Hotel Pandanaran, Semarang, Senin (5/2).

Menurut Ganjar sistem data tersebut nantinya akan dapat memuat jumlah riil ternak yang ada di Jawa Tengah sekaligus penyebarannya. Sehingga memudahkan pemerintah dalam mengambil kebijakan yang dapat mendorong dan meningkat sektor peternakan.

“Kalau sistemnya kuat maka dalam peternakan bisa kita dorong cukup untuk kita sendiri, atau digenjot untuk menyuplai di tempat lain. Kalau kedua iya, maka saya berkewajiban untuk merintis perdagangan antar daerah,” ujarnya.

Ganjar mengatakan potensi peternakan di Jawa Tengah saat ini sangat bagus. Hal itu terlihat dari pelaksanaan Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) pada 2017 yang berhasil memperoleh peringkat satu nasional dengan realisasi  658.179 ekor akseptor sapi. Dengan begitu, jika dibandingkan target 514.984 ekor akseptor sapi, capaiannya mencapai 127,81 persen.

Tidak hanya itu, populasi kambing dan ayam buras di Jawa Tengah juga menempati urutan pertama tingkat nasional dengan jumlah populasi 4.066.654 ekor kambing (22,79 persen) dan 41.976.727 ekor ayam (14,27 persen). Sedangkan untuk populasi sapi potong, sapi perah, dan domba Jateng menduduki peringkat kedua dengan jumlah masing-masing 1,674 juta ekor sapi potong (10,46 persen), 137 ribu ekor sapi perah (25,72 persen), dan 2,340 juta ekor domba (14,9 persen).

Potensi itu, lanjutnya, harus terus ditingkatkan melalui sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/ kota agar dapat mewujudkan kedaulatan pangan. Karenanya, pengembangan sektor peternakan harus diarahkan pada pengembangan peternakan berbasis komoditas unggulan.

Selain untuk mendorong kedaulatan pangan, sektor peternakan juga difokuskan membantu pengentasan kemiskinan dan perbaikan gizi masyarakat Jateng. Bantuan-bantuan ternak kepada masyarakat perlu ditingkatkan agar ternak yang didapat bisa untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau diperdagangkan.

“Mereka bisa beternak untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau mereka beternak untuk berdagang, sehingga bisa mendapatkan penghasilan dan mengentaskan kemiskinan. Namun yang penting kita mesti memastikan betul data dan lain sebagainya, mesti presisi, mesti bener,” bebernya.

Ganjar berharap Rakornis tersebut bisa menjadi media mengeksplorasi berbagai permasalahan di bidang peternakan. Kemudian mereka bisa mencari  solusi secara bersama-sama, memunculkan solusi, dan inovasi dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan Jateng.

 

Penulis : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait