BOYOLALI – Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Tengah merauh dua penghargaan pada ajang Transaksi Nontunai (TNT) Award 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Tengah, di Asrama Donohudan, Selasa (29/7/2025). Yaitu, Juara I Kategori Pendapatan Nontunai, dan Juara III Kategori Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD).
Dikonfirmasi seusai menerima penghargaan, Kepala Subbagian Keuangan Bapenda Jawa Tengah, Rahayu Kardiningsih menyampaikan, penghargaan itu merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi seluruh jajaran Bapenda Provinsi Jawa Tengah dan pihak-pihak lain, seperti PT Bank Jateng, dalam mendorong sistem keuangan daerah yang transparan, akuntabel, dan berbasis digital.
“Penghargaan ini kami dedikasikan untuk seluruh tim di Bapenda Jateng dan pihak-pihak terkait, seperti Bank Jateng, yang telah bekerja keras membangun sistem keuangan yang transparan, akuntabel, dan berbasis digital. Ini adalah wujud komitmen kami untuk terus mendukung transformasi digital, dalam pengelolaan keuangan daerah,” ungkap Rahayu.
Ditambahkan, prestasi tersebut menjadi bukti konsistensi Bapenda Provinsi Jawa Tengah, dalam mendukung kebijakan nasional dan provinsi terkait digitalisasi sektor publik, termasuk melalui optimalisasi penggunaan kanal nontunai dalam setiap proses transaksi dan pelaporan keuangan. Komitmen terhadap inovasi digital tidak hanya berdampak pada efisiensi kerja, tetapi juga menjadi fondasi menuju tata kelola pemerintahan yang lebih modern dan inklusif.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Ikhwan Hamzah menyampaikan, penghargaan TNT Award 2025 tidak semata-mata menjadi ajang seremoni, melainkan harus menjadi pendorong lahirnya perubahan nyata.
“Saya berharap momentum ini tidak hanya menjadi acara selebrasi, namun menghasilkan rekomendasi nyata dan implementatif di lingkungan kerja masing-masing. Ini bukan semata mengikuti teknologi, melainkan membangun budaya baru yang transparan, efisien, dan inklusif,” ujarnya. (Dae, Bapenda Jateng/ Ul, Diskominfo Jateng)
