Di Wonosobo, Pj Gubernur dan Presiden Sapa 2.400 Santri serta Pelajar

  • 23 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

WONOSOBO – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyapa santri serta pelajar di acara Apel 2.400 Santri & Pelajar Emas 2045, dalam rangka menyambut Harlah 101 Nahdlatul Ulama (NU) dan Harlah 70 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), di Taman Rekreasi Kalianget, Kabupaten Wonosobo, Senin (22/1/2024) petang.

Kedatangan mereka mendapatkan sambutan hangat para santri dan pelajar, yang telah menunggu sejak siang hari. Hujan deras yang sempat turun, tak menyurutkan mereka untuk mengikuti jalannya acara.

“Sekarang saya hadir di Apel Santri dan Pelajar Emas 2045, dan sekaligus silaturahmi dengan guru ngaji se-Pulau Jawa yang dilakukan oleh keluarga besar IPNU,” kata Jokowi di lokasi.

Presiden menuturkan, pada 2030, Indonesia akan memasuki bonus demografi, di mana 68 persen penduduk berada pada usia produktif. Jokowi menilai, hal itu  adalah kesempatan yang dalam peradaban sebuah negara, biasanya hanya datang sekali. Karenanya, kesempatan yang baik itu harus digunakan.

“Indonesia sebagai sebuah negara besar, kalau bisa menggunakan kesempatan 2030 nanti dan berhasil. Kita akan masuk menjadi negara maju, negara kuat ekonominya, dan 2045 Indonesia akan masuk Indonesia emas tahun 2045. Inilah yang harus  disiapkan bersama-sama,” tuturnya.

Jokowi menambahkan, Indonesia memiliki 36 ribu pesantren. Jumlah itu sangat besar. Menurutnya, kekuatan itu luar biasa dengan jumlah pelajar dan santri mencapai jutaan orang.

Oleh sebab itu, lanjutnya, santri dan para pelajar diharapkan untuk berkontribusi demi kemajuan negara di berbagai bidang, dan di berbagai daerah yang berbeda-beda. Pemerintah terus bersemangat memberikan perhatian dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Saya ingatkan, santri dan pelajar kuasai Iptek, kuasai yang namanya inovasi, nanti kita akan bisa menenangkan inovasi, berkompetisi antarbidang, kompetisi antarindividu. Tanpa itu sulit rasanya bisa menjadi negara maju,” beber Presiden.

Jokowi melanjutkan, semua tahu hari ini semua dikepung oleh perubahan-perubahan, disrupsi, dan semuanya di sekitar berubah begitu cepatnya. Masyarakat harus pintar beradaptasi. Perubahan tidak dalam hitungan hari atau jam, tapi dalam hitungan detik.

Masyarakat pun dihadapkan dengan perubahan kecepatan perkembangan teknologi. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat kota, tapi juga sampai desa, dan sampai pelosok.

Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat belajar lebih cepat, mempelajari berbagai pengetahuan dan keterampilan baru agar tidak ketinggalan, dan siap mengikuti bagian dari perkembangan zaman yang mampu memanfaatkan teknologi untuk kebaikan umat.

Orang nomor satu ini berpesan pada para santri dan pelajar, untuk beradaptasi dengan cepat, menguasai pengetahuan, menguasai teknologi, melahirkan berbagai inovasi, dan melahirkan berbagai aktivitas untuk meningkatkan daya saing bangsa.

“Santri dan pelajar juga jadi contoh bagi generasi muda Indonesia bagaimana mencintai bangsa ini, bagaimana mencintai negara ini, bagaimana menjaga persatuan, untuk melebarkan Islam yang toleran, untuk menyebarkan Islam yang moderat, untuk menyebarkan Islam yang ramah,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengajak santri dan pelajar memanfaatkan hak pilihnya, saat pesta demokrasi mendatang.

“Dalam waktu yang tidak lama lagi kita akan menggelar pesta demokrasi, pilpres dan pileg. Saya mengajak para santri dan pelajar untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi tahun 2024. Menggunakan hak pilih sebaiknya, dan menjadi bagian untuk kemajuan bangsa ini,” tutupnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait