Bangun Ekosistem Ramah Gender, Jateng Sabet Anugerah Parahita Ekapraya Lima Kali Berurutan

  • 20 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

JAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali menerima Anugerah Parahita Ekapraya (APE), dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan  Perlindungan Anak. Penghargaan yang diberikan lima kali berturut-turut ini, atas keberhasilan dan prakarsa Pemprov Jateng dalam membangun pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Pada ajang yang dihelat Selasa (19/12/2023) malam itu, Jateng medapat APE kategori mentor. Hanya dua daerah tingkat provinsi yang memperoleh kategori ini, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas Perempuan dan Anak) Provinsi Jawa Tengah Retno Sudewi menerima trophy APE, mewakili PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana, di Gedung Metro TV Lantai 3, Kedoya Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

Menurut Dewi, pengarusutamaan gender di Jawa Tengah dilakukan dengan melibatkan perempuan dalam pembangunan. Satu di antaranya adalah keikutsertaan kelompok perempuan dalam setiap musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Di samping itu, Pemprov Jateng selalu memberdayakan perempuan dalam bidang ekonomi.

“Pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kewirausahaan agar mereka berdaya secara ekonomi, sekaligus menurunkan kemiskinan,”  tuturnya, seusai menerima penghargaan, Selasa malam (19/12/2023).

Dewi mengatakan, pemberdayaan bagi perempuan terus dilaksanakan saat pandemi melanda dua tahun lalu. Pada 2020, pelibatan sektor ini dilakukan dengan memberikan stimulan, untuk pembuatan masker dan faceshield untuk 17 ribu orang perempuan.

Pada 2021 hingga 2023 pihaknya melalui Program Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP), melakukan rangkaian pelatihan ekonomi kepada 260 kelompok, yang tersebar di 260 desa.

Adapun pelatihan berupa keterampilan teknis maupun capacity building bagi kelompok perempuan rentan. Hal itu, menurut Dewi, sekaligus sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan desa. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait