Medio 2024, Pembangunan Pasar Banjarsari Kota Pekalongan Ditarget Selesai

  • 12 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Pembangunan Pasar Banjarsari Kota Pekalongan dimulai setelah sempat tertunda beberapa waktu. Anggaran pembangunan kembali Pasar Banjarsari Kota Pekalongan, yang terbakar pada Februari 2018, bersumber dari dana APBN dengan nilai lelang sebesar Rp131 milliar.

 

Menteri PUPR RI yang diwakili Direktur Prasarana Strategis, Essy Asiah, memaparkan, sesuai kontrak, pekerjaan pembangunan fisik Pasar Banjarsari sampai September 2024. Namun, pihaknya menginginkan adanya percepatan pelaksanaan pembangunan Pasar Banjarsari tersebut.

 

“Kami berharap, di semester pertama Tahun 2024, pihak pelaksana yang ditunjuk bisa rampung menyelesaikan agar pasar tradisional Banjarsari ini bisa kembali berdiri dan dimanfaatkan para pedagang untuk mengais rejeki. Kami mohon adanya kolaborasi dan kerjasama agar pelaksanaan pembangunan ini bisa berjalan sinergis,” ungkap Essy.

 

Ditambahkan, desain Pasar Banjarsari dibuat untuk menampung 3.170 orang pedagang yang akan menempati 2.256 unit los, 803 kios, dan 111 toko, dengan luas bangunan keseluruhan mencapai 34.161 meter persegi.

 

“”Semoga bisa berjalan dengan 5T semuanya tepat waktu harus maju, tepat biaya karena sudah berkali membahasnya, tepat administrasi karena menjadi hal paling penting, tepat mutunya walaupun waktu cukup singkat. Kami mengajak supaya semua saling mengawasi agar terjamin dengan baik, tepat pemanfaatannya,” pungkasnya.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan, pasar tradisional akan selalu mendapatkan perhatian pemerintah karena merupakan urat nadi ekonomi rakyat. Meskipun demikian, para pedagang pun harus mulai mengikuti perkembangan zaman, yakni dengan memanfaatkan jalur penjualan daring.

“Pasar tradisional itu jantungnya rakyat. Memang kita saat ini harus meningkatkan kemampuan para pedagang itu yang terpenting. Pasar itu ada dua, sekarang pasar offline (luring), tapi ada juga yang online (daring). Sebab, digital tidak bisa dihindari,” katanya.

 

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, mengungkapkan rasa syukurnya terhadap pelaksanaan groundbreaking pembangunan kembali Pasar Banjarsari Kota Pekalongan setelah melalui proses yang panjang dan sejumlah kendala di lapangan.

 

Mas Aaf, sapaan akrabnya, menuturkan, meski sempat tertunda beberapa kali, namun proses demi proses tahapan pengajuan berjalan lancar dengan melibatkan semua pihak.

 

“Sebelum mengajukan proses pembangunan kembali pasar ini ke Kementerian Perdagangan maupun Kementerian PUPR RI, tanah di lokasi lahan eks Pasar Banjarsari ini harus clean and clear. Alhamdulillah melalui proses yang panjang juga untuk penentuan desain gambar, pemenang lelang, dan alhamdulillah hari ini semuanya sudah bisa selesai,” terangnya.

 

Lebih lanjut, Pemkot Pekalongan juga mulai mendata dan menata para pedagang eks Pasar Banjarsari yang saat ini masih berjualan di Pasar Darurat Jalan Patiunus.

 

“Untuk penataan pedagang sudah kami siapkan dari sekarang, walaupun nanti di tengah proses pembangunan berjalan masih ada beberapa masukan dari beberapa pihak. Semoga semuanya bisa berjalan lancar sampai akhir agar perekonomian Kota Pekalongan bisa tumbuh pesat setelah Pasar Banjarsari ini jadi,” tegasnya.

 

Salah seorang Pedagang eks Pasar Banjarsari, Burhan, menyampaikan apresiasinya terhadap Pembangunan kembali pasar.

 

“Kita merasa senang dengan kembalinya pasar Banjarsari, sudah kurang lebih lima tahun. Kami juga sudah didata untuk sementara, nanti akan didata ulang. Harapannya mendapatkan kios lagi, bisa berdagang lancar lagi karena sementara ini saya jualan di pasar sorogenen,” katanya.

 

Senada, pedagang fashion eks Pasar Banjarsari, Sholihah, juga merasa senang karena harapannya segera terwujud. Selama ini ia mengontrak di pasar darurat di jalan Patiunus,

 

“Harapannya (pasar) cepet jadi supaya tidak ngontrak lagi. Di tempat yang sekarang, tempatnya sempit, jadi tidak bisa menampung barang banyak. Pinginnya los pakaian di bawah seperti dulu,” tandasnya.

 

 

 

Penulis: Dian, KOntributor Kota Pekalongan
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait