Jelang Pemilu 2024, Wagub Minta Daiyah Ikut Berikan Pencerahan dan Ketenangan bagi Masyarakat 

  • 05 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta para Daiyah (dai perempuan) untuk turut memberikan ketenangan pada masyarakat. Apalagi, menjelang perayaan politik yang sarat dengan perbedaan.

Wagub mengatakan, saat ini sudah banyak perbedaan pendapat mengenai pilihan politik. Ia berharap para dai perempuan juga bisa memberikan pencerahan yang menenangkan masyarakat.

“Saya pribadi maupun pemerintah berharap penuh terhadap Panjenengan (Anda), memberikan ketenangan, keteduhan di warga kita masing-masing, di jemaah kita masing-masing,” Gus Yasin, sapaannya, saat menghadiri kegiatan Training Daiyah dengan tema “Dakwah di Era Konsentrasi Politik” oleh Hidmat MNU Jateng, di Grhadhika Bhakti Praja Semarang, Sabtu (5/8/2023).

Dia menjelaskan, organisasi masyarakat sering sekali menjadi perebutan suara saat pemilu. Tidak jarang juga dibumbui berita-berita hoaks, untuk memperkeruh suasana di lingkungan masyarakat.

Karenanya, wagub ingin agar daiyah bisa menyikapinya dan mengajak masyarakat untuk tidak mudah terhasut. Selain itu, ia juga meminta tokoh masyarakat untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

“Saya minta sesering mungkin pertemuan-pertemuan organisasi itu dilakukan. Ini butuh contoh, butuh sikap arif kita semua. Mereka (masyarakat) ini ada yang punya ta’ashub atau fanatik terhadap pimpinan, terhadap tokoh. Dan para tokoh itulah yang punya tanggung jawab untuk kebersamaan, kerukunan. Ini penting,” tandasnya.

Gus Yasin juga mengingatkan pentingnya toleransi dan saling menghormati. Menurutnya, sikap tersebut merupakan pondasi awal untuk kerukunan bagi masyarakat. Dengan demikian, lanjutnya, meskipun ada perbedaan pendapat dalam pilihan politik, tidak menjadi penghalang masyarakat untuk hidup damai.

“Kita sering diajak berbicara tentang toleransi. Kita biasa diajak berdiskusi bagaimana saling menghormati. Kita diajak berbicara mengenai kerukunan yang ada di negara kita. Ini pintu masuk kita untuk menjelaskan kepada seluruh, warga kita tentang pentingnya toleransi. Namun toleransi itu ada batasnya,” pungkasnya. (Humas Jateng)*ul

 

 

 

Berita Terkait