Masuk Wilayah Kabupaten Magelang, Kirab Pemilu 2024 Berlangsung Semarak

  • 31 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA MUNGKID – Bupati Magelang Zaenal Arifin berharap partisipasi aktif masyarakat dalam Pemilu 2024 terus meningkat. Apalagi, sosialisasi dan edukasi dilakukan secara masif, termasuk melalui Kirab Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Bupati Magelang, pada acara serah terima kirab Pemilu Tahun 2024, yang dilaksanakan di halaman Setda Kabupaten Magelang, Sabtu (29/7/2023). Zaenal Arifin mengatakan, sejarah panjang Pemilu di tanah air, menjadi refleksi yang sangat penting bagi penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024 mendatang.

Menurutnya, residu Pemilu pada tahun sebelumnya masih dirasakan masyarakat hingga saat ini. Isu polarisasi dan politik identitas, menjadi tantangan bagi penyelenggara pemilu Tahun 2024 mendatang. Maka, perlu upaya antisipasi agar tidak berkembang kembali dan menimbulkan dampak sosial, kondusivitas, konflik, dan berpotensi terjadinya disintegrasi bangsa.

“Maka dalam menyongsong Pemilu 2024 dibutuhkan kolaborasi, sinergitas, multipihak dalam upaya menjaga suasana kebatinan masyarakat, melalui pendewasaan politik, sekaligus sebagai integritas bangsa,” kata bupati.

Melalui Kirab bertema ‘Pemilu Sebagai Integritas Bangsa’, Zaenal mengajak masyarakat untuk membangun narasi Pemilu 2024, dengan berpolitik yang tidak meninggalkan jati diri bangsa, sebagai bangsa yang berbudaya, beretika, dan bermartabat.

“Maka atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah serta masyarakat Kabupaten Magelang, kami menyambut baik sekaligus mendorong diselenggarakannya Kirab Pemilu ini, sebagai salah satu upaya yang di lakukan KPU guna menciptakan Pemilu yang aman dan kondusif,” ucap, Zaenal.

Sementara, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah, Paulus Widiantoro menyampaikan, sesungguhnya Pemilu adalah konflik yang dilegalkan dalam suatu aturan, di mana ada pihak yang akan merebut kekuasaan, dan satu pihak lainnya akan mempertahankan kekuasaannya. Namun, hal itu bukan untuk memecah belah bangsa.

“Yang perlu dipahami, Pemilu dibuat tidak sebagai konflik terbuka, tetapi konflik yang menyatukan. Karena ini dilaksanakan serentak seluruh Indonesia, dan bukan untuk membuat kita pecah, akan tetapi menyatukan potensi bangsa dalam satu kegiatan Pemilu bersama,” ungkap Paulus Widiantoro.

Menurutnya, diadakannya kirab Pemilu ini untuk menyulam atau menyambung serta dapat menggelorakan bersama di semua wilayah NKRI. Sehingga, semua yang terlewati kirab tersebut bisa menikmati dan merasakan euforia Pemilu dengan penuh suka cita, khususnya di Provinsi Jawa Tengah.

Sedangkan, Ketua KPU Kabupaten Magelang, Afiffudin menambahkan, kegiatan Kirab Pemilu ini menjadi salah satu indikator bahwa Pemilu merupakan sarana integrasi bangsa, meskipun berbeda-beda, namun adalah satu kesatuan dalam NKRI.

“Seperti semboyan yang kita punya dalam Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua,” tandasnya.

Penulis : kontributor Kab Magelang
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait