Kreativitas Remaja di 4 Desa Percontohan Penanganan Anak Tidak Sekolah, Dipamerkan

  • 31 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

JEPARA – Percontohan penanganan anak tidak sekolah (PATS) di empat desa wilayah Kabupaten Jepara, yakni Desa Nalumsari, Tegalsambi, Tubanan, dan Tulakan, menunjukkan perkembangan positif. Anak-anak di desa itu pun terus didorong untuk berkreasi dan berinovasi.

Berbagai ide kreatif dan inovasi remaja di empat desa yang menjadi percontohan penanganan anak tidak sekolah (PATS) di Kabupaten Jepara, dipamerkan di halaman setda setempat, Sabtu (28/5/2022).

Seperti pengelolaan bank sampah dan permainan tradisional di Desa Nalumsari, kreasi batik motif perang obor dan pojok literasi di Desa Tegalsambi, konseling remaja dan kursus bahasa Inggris di Desa Tubanan. Serta, produk camilan bernama Mplokmplokan dan karya lukisan tangan (lungan) yang diaplikasikan pada kaos, tas di Desa Tulakan.

Apresiasi disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta atas kreativitas para remaja dalam upaya penanganan anak tidak sekolah. Menurutnya, mereka perlu diberi ruang untuk berkreasi, agar mempunyai kegiatan-kegiatan yang positif. Hal itu penting, agar para remaja lebih terarah, serta tidak menyalahi berbagai norma dan peraturan yang berlaku. Sehingga, menjadi generasi penerus yang lebih maju.

Disampaikan, berdasarkan data pada 2019 ada sebanyak 17.065 orang anak usia sekolah tidak sekolah. Melihat jumlah itu, Edy merasa prihatin, sebab mereka adalah generasi penerus bangsa.

Karenanya, lanjut Edy, dirinya menekankan kepada seluruh pihak untuk berpartisipasi dalam program PATS.

“Ini menjadi tanggung jawab kita semua, dan saya minta kepada perangkat daerah terkait, termasuk camat, lurah, dan petinggi agar mengampanyekan program Yuk Sekolah Maneh,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Edy berharap, juga ada sebuah pertunjukan seni yang mewadahi semua budaya Jepara. Gelaran itu nantinya menjadi panggung bagi para remaja.

Kepala Bappeda Kabupaten Jepara Subiyanto menjelaskan, jika pameran gerakan remaja hebat kali ini dapat menjadi wahana bagi para remaja, memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan diri.

“Agar menjadi anak cerdas, sehat, kreatif, dan produktif,” tuturnya.

Sementara Kepala Perwakilan UNICEF Jawa Bali Arie Rukmantara menekankan, perlunya kerja sama lintas sektor untuk mengentaskan anak tidak sekolah. Sebab, hal itu erat hubungannya dengan pembangunan Jepara. Karenanya, ia meminta para remaja dapat selalu dilibatkan.

Penulis: AP, Diskominfo Jepara
Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait