Gus Yasin Inisiasi “Gedor Lakon”, Gerakan Donor Plasma Konvalesen

  • 19 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menginisiasi Gedor Lakon (gerakan donor plasma konvalesen). Ia mengajak tokoh masyarakat dan pemangku pemerintahan, yang telah sembuh dari Covid-19, agar mendonorkan plasma konvalesen sebagai contoh bagi masyarakat.
Menurut Gus Yasin, sapaan Wagub, banyak di antara penyintas Covid-19 yang berasal dari klaster perkantoran. Tak terkecuali, perkantoran pemerintah, mulai dari provinsi hingga kabupaten/ kota, di Jateng. Sementara, permintaan Plasma Konvalesen sebagai terapi penyembuh Covid-19, juga semakin meningkat. Dari data PMI Jawa Tengah, permintaannya mencapai 15.395 unit dan baru terpenuhi sekitar 12.333 unit.
“Nah ini yang harus kita dorong untuk kita data. Siapa yang pernah terpapar (dan sembuh) dari pemprov, pemkab maupun pemkot, kita arahkan untuk lakukan gerakan donor plasma konvalesen, atau Gedor Lakon,” papar Gus Yasin, seusai rapat penanganan Covid-19, di kantor gubernur, Senin (19/7/2021).
Lebih lanjut, ia mengajak pemangku kebijakan seperti tokoh masyarakat, bupati, wali kota, dan siapa pun yang pernah terjangkit Covid-19, untuk memberi contoh. Teladan itu dilakukan agar masyarakat mau mendonasikan plasma konvalesen.
“Kita ajak siapa saja khususnya pemangku kebijakan, tokoh masyarakat, bupati wali kota, anggota dewan (yang telah sembuh dari Covid-19), untuk memberikan contoh.  Karena kita ada Lisanul hal afsahu min lisanil maqol, masyarakat tidak perlu sekarang kita kasih ceramah, peraturan, kita ajak. Mereka butuh gerakan langsung (contoh tindakan),” urainya.
Inisiasi itu dilakukan Gus Yasin dengan aktif mendonorkan plasma konvalesen, begitu dirinya dinyatakan negatif Covid-19. Selain itu, ia juga mengimbau pegawai di Kantor Wakil Gubernur, dan rumah dinasnya, untuk melakukan hal serupa.
“Dari pemprov harapannya bisa memberikan contoh. Misalnya dari Disdik, di data berapa yang terpapar dan sembuh. Siapa saja yang bisa masuk kriteria  atau tidak. Kalau masuk kita data, kita kasihkan PMI atau rumah sakit yang melayani donor plasma,” pungkas Wagub. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait